Sia-Sia
Penghabisan kali itu kau datang
Membawa kembang berkarang
Mawar merah Dan melati putih
Darah dan Suci
Kau tebarkan di depanku
Serta pandang yang memastikan : Untukmu.
Lalu kita sama termangu
Saling bertanya : Apakah ini?
Cinta? Kita berdua tak mengerti
Sehari kita bersama.Tak hampir-menghampiri.
Ah! Hatiku yang tak mau memberi
Mampus kau dikoyak-koyak sepi.
Chairil Anwar, Februari 1943
5 komentar:
Sesuatu yang tampak adalah hal yang tak akan pernah kekal. Mata, telinga dan bibir tak dapat bercerita lebih panjang dari usia manusia.
halah tenan.e uui
ra sah mumet,gawe slo mawon"NGEH"
hayo pda ngapain itu ........................
ya alloh ini namanya penghianatan cinta..................
Posting Komentar